CLASS REVIEW 8
PENJELEJAHAN PAPUA BARAT MELALUI SEBUAH TEKS
By: Latifah Nurhasanah
Writing dan reading comprehension seperti sepasang kacamata yang
tidak bisa dipisahkan. Jika salah
satunya tidak ada atau tidak terpasang dengan baik, maka kacamata tersebut
tidak akan berfungsi secara maksimal dan tidak memiliki daya jual yang
tinggi. Begitupula dengan writing dan
reading, jika keduanya terpenuhi dan
terlaksanakan dengan baik dan sempurna pemahamannya maka akan menjadi
berkualitas.
Pada class review kedelapan ini juga, tepatnya pada pertemuan ke
sembilan tidak lagi membahas membahas mengenai tekhnik menulis dahulu,
melainkan berbicara bagaimana agar bisa menjadi quality reader yang kemudian
merujuk ke quality writer. Tema
pertemuan kali ini adalah “Reading time” yaitu membuat suatu pemahaman membaca
melalui sebuah teks secara detail, yaitu perkalimat yang nantinya akan membahas
beberapa point mengenai teks “Don’t use your data as a pillow” yang didalamnya
membahas mengenai west papua.
Sebelum beranjak ke pemahaman, kita flashback mengenai submit paper
pada minggu lalu. Sebenarnya dosen
writing tidak terlalu puas dengan hasil paper submission tersebut, tetapi ada
progress yang terlihat dari beberapa orang dalam penguasaan konten dan tekhnik
menulis. Disini yang perlu digaris
bawahi adalah a constant high quality works yang diproduksi oleh mahasiswa. Kurangnya kekompakan kerjasama dikelaspun
mengakibatkan kinerja dalam belajar berkurang dan oleh karena itu pada
submission yang lalu hasilnya terbilang mengecewakan.
Adapun kuncinya adalah fokus dan
konsisten terhadap sesuatu yang sedang kita kerjakan. Karena untuk berada dititik balance atau
continuum yaitu berpindah dari satu ke yang lainnya misal dalam ha bahasa
adalah perjalanan dan pekerjaan yang nyata dan cenderung sangat sulit. Ada orang yang ketika menulis dalam bahasa
Indonesia, tulisannya bagus dan menarik.
Tetapi ketika dia menulis dalam bahasa Inggris dia malah tidak bisa dan
tidak mampu menulis sebagus ketika dia menulis dalam bahasa Indonesia,
begitupun sebaliknya. Hal inilah yang
akan menjadi complicated untuk mencapai titik equilibrium yaitu keseimbangan
dalam menulis.
Ada empat hal yang harus segera
dibangun dan dipulihkan didalam kelas writing untuk mencapai sukses, yaitu: Focus, Commitment, Perseverance, teamworks.
Yang nantinya keempatnya ini akan saling membangun kesuksesan kelas yang
berkualitas. Fokus adalah sesuatu yang sangat penting. Jika kita tidak fokus pada subjek yang sedang
kita pelajari, maka hasilnya pun tidak akan maksimal, malah cenderung tidak
beraturan. Begitupun juga dengan commitment,
itu harus dibangun didalam kelas, guna mengukur kesungguhan belajar seseorang
pada salah satu subjek mata kuliah.
Begitupun dengan perseverance juga
berperan penting, yaitu tingkat ketekunan belajar siswa sangat dibutuhkan untuk
mengembangkan potensi diri dan ujung-ujunganya adalah teamwork. Teamwork adalah
sesuatu yang terpenting dari yang paling penting. Karena dengan teamwork kita bisa membangun
sebuah kerjasama yang berkualitas dan saling melengkapi. Hal ini dapat dibangun melalui mengadakan
acara bersama, pertemuan-pertemuan, berbagi, sehingga terdapat kekompakan
didalamnya.
Kemudian selanjutnya kelas dibagi menjadi beberapa kelompok untuk
mendiskusikan teks yang ditulis oleh S. Eben Kriksey yang berjudul “Dont use
your data as a pillow,” dengan memfokuskan pada pemahaman setiap kalimatnya
kemudian disimpulkan mengenai maksud dari kelimat-kalimat tersebut.
Didalam teks ini sang penulis menceritakan mengenai semua yang
terjadi selama dia melakukan penelitian di Papua Barat. Seperti yang sudah kita bahas dalam paragraf
pertama tepatnya pada kalimat pertama dan kedua dari teks tersebut, dapat
dilihat dan sedikit dipahami bahwa sang penulis sangat bangga dan antusias
sekali dengan penelitian Papua Baratnya, karena hampir setiap kalimatnya pada
paragraf pertama dan kedua masih terus membahas tentang pesta perpisahannya,
bahkan di paragraf-pargraf selanjutnyapun dia masih saja membahasnya. Adapun hasil diskusi kami pada kalimat
pertama dan kedua adalah sebagai berikut:
Tittle : Don’t use your data
as a pillow
A : Jangan gunakan data hanya sebagai pengetahuan
sendiri saja
L : Jangan gunakan data hanya sebagai simpanan
saja, melainkan harus di eksplore
S : Data dalah sesuatu yang kongkrit, maka jangan
sampai data hanya dijadikan sebagai pajangan saja
N : Jangan jadikan data hanya sebagai pengkuan
pengetahuan saja
E : Harus mencari bukti-bukti penunjang data itu
sendiri, agar lebih kuat.
Kesimpulannya : maksud
dari judul ini adalah data merupakan sesuatu yang kongkrit, maka jangan jadikan
data hanya sebagai pajangan/hiasan saja, akan tetapi ketika mendapatkan sebuah
data, kita harus mencari bukti-bukti penunjang mengenai data tersebut.
Sentence 1
A : Sebelum pesta perpisahan pemilik pesta
mempersiapkan makanan khas yang spesial.
L : Pesta perpisahan yang diadakan oleh sebuah
suku untuk penulis
S : Pesta yang diadakan antara suku yang belum
diketahui dengan penulis, yang menyediakan makanan-makanan khas dari suku
tersebut.
N : Pesta
persiapan kecil yang disiapkan oleh suku Irian untuk penulis
E : Sebuah pesta perpisahan kecil yang
menghidangkan makanan-makanan khas Papua dalam rangka perpisahan dengan sang
penulis.
Kesimpulannya : Sebuah pesta perpisahan sederhana yang
disiapkan oleh suatu suku untuk penulis dengan menghidangkan makanan khas dari
suku tersebut.
Sentence 2
L : Pesta perpisahan ini dirancang oleh Denni
Yomaki seorang aktifis HAM untuk menandai berakhirnya penelitian penulis pada
Mei 2003
S : Deni Yomaki yang mewakili suku tersebut
N : Pesta yang diorganisisr oleh Denni Yomaki
seorang aktifis HAM untuk menandai berakhirnya penelitian penulis pada Mei 2003
E: seorang aktifis
HAM bernama Denny Yomaki merencanakan pesta perpisahan sederhana sebagai tanda
berakhirnya penelitian penulis.
A: disana muncul pertanyaan siapa Denny Yomaki? Menurut saya, ia
mungkin mencari tahu keadaan disana, dan ingin memajukan ketertinggalan rakyat
disana.
Ada beberapa hasil diskusi yang disebutkan/ dipresentasikan oleh
setiap kelompok, yaitu:
Dari pernyataan-pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa sebuah
informasi dapat dikatakan data apabila disertai dengan research atau
penelitian. Namun jika tidak ada
research maka informasi tersebut hanya menjadi sebuah informasi, bukan
data. Data disini adalah suatu informasi
yang berbentuk tulisan, namun ada beberapa bentuk informasi lagi yaitu spoken,
written, visual, dan combination. Seperti yang dikatakan oleh Mikko Lehtonen:
“Correspondingly, ‘text’ can mean any form of signification:
writings, photographs, movies, newspapers and magazines, advertisements and
commercials; all and all, every kind of human signification practice. These, in
turn, often combine spoken and written words, images and sounds. Indeed, categorizing texts is not always an
easy task, and all categorizing has its own problematics. One way is to divide
texts into verbal and nonverbal categories. Verbal texts, however, can be
either written or spoken, just as non-verbal texts can be images or sounds.
Another way is to make a distinction between visual and auditory texts (for
example, between writing and speech, or image and sound).” (Lehtonen, 2000: 48)
Disamping itu, bagaimana kita bisa membaca dan mencoba memahami
mengenai teks yang menyangkut dengan Papua ini, sedangkan sejarah mengenai
Papua itu sendiri kita belum mengetahuinya.
Untuk itu ada beberapa pertanyaan dalam trivial quiz yang harus kita
jawab pada slide yang disajikan oleh Mr. Lala, diantaranya:
Ø
What is West Papua? And where is it located?
Papua Barat adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di
bagian barat Pulau Papua. Ibukotanya adalah Manokwari. Nama provinsi ini
sebelumnya adalah Irian Jaya Barat yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 45
Tahun 1999. Namun berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 24 Th
2007 tanggal 18 April 2007, nama provinsi ini diubah menjadi Papua Barat. Wilayah provinsi ini mencakup kawasan kepala
burung pulau Papua dan kepulauan-kepulauan di sekelilingnya. Di sebelah utara,
provinsi ini dibatasi oleh Samudra Pasifik, bagian barat berbatasan dengan
provinsi Maluku Utara dan provinsi Maluku, bagian timur dibatasi oleh Teluk
Cenderawasih, selatan dengan Laut Seram dan tenggara berbatasan dengan provinsi
Papua.
Ø
What differences can you spot between PAPUA and IRIAN JAYA?
Perbedaan antara nama Papua dan Irian Jaya adalah masalah pergantian
nama saja. Pada mulanya wilayah ini
dikenal sebagai Nugini Belanda (Nederlands Nieuw-Guinea atau Dutch New Guinea).
Setelah bergabung dengan Negara Kesatuan
Republik Indonesia Indonesia (NKRI) wilayah ini dikenal sebagai Irian Barat,
yang kemudian diganti oleh Soeharto menjadi Irian Jaya pada saat meresmikan
tambang tembaga dan emas freeport. Yang kemudian diganti lagi oleh UU No. 21
2011 tentang Otonomi khusus papua menjadi “Papua.” Namun pada tahun 2003, banyak timbul berbagai
protes, akhirnya papua dibagi menjadi dua provinsi oleh pemerintah indonesia,
yaitu: bagian timur tetap memakai nama
Papua sedangkan bagian baratnya menjadi Irian jaya (yang setahun kemudian
berubah jadi papua barat). Adapun
kepanjangan dari Irian itu sendiri yaitu Ikut Republik Indonesia Anti Netherland.
Ø
What did the Dutch colonial do in Papua?
Belanda sendiri memiliki tujuan tertentu terhadap Papua dan
pembentukan negara bonekanya diantaranya:
a.
Agar
mudah untuk pengawasan
b.
Untuk
melaksanakan sistem desentralisasi
c.
Agar
mudah untuk menanamkan pengaruhnya
d.
Mencari
dukungan untuk menegakkan kembali kekuasaan belanda di indonesia
Ø What is Organisasi Papua Merdeka (OPM) and who finances
them?
Kemudian Papua mendirikan sebuah organisasi yang disebut dengan Organisasi
Papua Merdeka (OPM) adalah sebuah organisasi yang didirikan tahun 1965 dengan
tujuan membantu dan melaksanakan penggulingan pemerintahan yang saat ini
berdiri di provinsi Papua dan Papua Barat di Indonesia, sebelumnya bernama
Irian Jaya memisahkan diri dari Indonesia, dan menolak pembangunan ekonomi dan
modernitas Organisasi ini mendapatkan dana dari pemerintah Libya pimpinan
Muammar Gaddafi dan pelatihan dari grup gerilya New People's Army beraliran
Maois yang ditetapkan sebagai organisasi teroris asing oleh Departemen Keamanan
Nasional Amerika Serikat. OPM ini ingin
menjadikan Papua berdiri sendiri, dengan kata lain lepas dari kepemerintahan
Indonesia dan berdiri independent sebagai sebuah negara. Yang didukung oleh negara-negara barat dan
terus dikompor-kompori untuk segera lepas dan berdiri sendiri.
Kasus atau skandal yang banyak terjadi di papua ini tidak lepas
dari pengaruh Amerika dan Australia seperti yang di bicarakan oleh Noam Chomsky pada videonya, yaitu : "Saya pikir perlawanan di Papua Barat
akan terus terjadi namun sepertinya hal tersebut tidak akan berhasil. Bisa
negara Barat (Australia dan AS) bersedia untuk mengambil tanggungjawab dan
tindakan, perlawanan itu bisa diatasi, Perampokan sumber daya alam yang
dilakukan oleh Australia dan kekuatan Barat (AS) lainnya, adalah sebuah skandal
besar."
Ø
What is Trikora?
Kemudian ketika banyak persoalan papua dengan para kolonial
Belanda, Ir. Soekarno mengeluarkan asas
yang disebut dengan TRIKORA (Tiga komando rakyat) adalah konflik yang
dilancarkan Indonesia untuk menggabungkan wilayah Papua bagian barat. Pada tanggal 19 Desember 1961, Soekarno
(Presiden Indonesia) mengumumkan pelaksanaan Trikora di Alun-alun Utara
Yogyakarta. Soekarno juga membentuk
Komando Mandala. Mayor Jenderal Soeharto diangkat sebagai panglima. Tugas
komando ini adalah merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi
militer untuk menggabungkan Papua bagian barat dengan Indonesia. Adapun isi dari TRIKORA yaitu:
1.
Gagalkan
berdirinya negara Boneka Papua bentukan Belanda
2.
Kibarkan
sang Merah Putih di irtian Jaya tanah air Indonesia
3.
Bersiap
melaksanakan mobilisasi umum
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hindia Belanda memproklamasikan
kemerdekaannya menjadi negara Indonesia. Indonesia pun menuntut semua wilayah
bekas Hindia Belanda sebagai wilayahnya. Akan tetapi, Belanda ingin menjadikan
Papua bagian barat sebagai negara terpisah karena adanya perbedaan etnis.
Status Papua bagian barat tidak terselesaikan dalam Konferensi Meja Bundar di
Den Haag dan diputuskan untuk ditunda pembahasannya selama 1 tahun.
Penyelesaian status Papua bagian barat menjadi berlarut-larut dan tidak selesai
juga hingga tahun 1961, sampai terjadilah pertikaian bersenjata antara
Indonesia dan Belanda pada Desember 1961 dan awal 1962 untuk memperebutkan
wilayah ini. Melalui Perjanjian New York, akhirnya disetujui untuk menyerahkan
sementara Papua bagian barat kepada PBB melalui United Nations Temporary
Executive Authority (UNTEA) sebelum diberikan sepenuhnya kepada Indonesia pada
1 Mei 1963. Kedudukan Papua bagian barat menjadi lebih pasti setelah diadakan
sebuah referendum act of free choice pada tahun 1969, dimana rakyat Papua
bagian barat memilih untuk tetap menjadi bagian dari Indonesia. Hal ini juga yang melatar belakangi
pencetusan TRIKORA oleh Soekarno.
Ø
What are the roles of Soekarno in the integration of Papua into
NKRI?
Adapun peran Soekarno dalam masuknya Papua ke NKRI terletak pada
dua jalur, yaitu: Diplomasi dan
Kofrontasi. Pada jalur diplomasi peran
Soekarno meliputi perundingan bilateral antara indonesia belanda 1952-54, melaui
forum pbb 54, dukungan negara asia afrika, yg dihadiri 29 negara (1955). Sedangkan pada jalur konfrontasi peran
Soekarno meliputi politik dan ekonomi (pembatalan uni indonesia belanda pada
tahun 1956 ), pembentukna pemerintahan sementara pronsi irian barat di soasiuw
di maluku utara, pemogokan total guru indonesia 1957, nasionalisasi perusahaan
milik belanda 1957, pemutusan hub. diplomatik pada tahun 60 bertepatan perayaan
indonesia yg ke 15, pencanangan trikora, trikora, pembentukan komando mandala
pembebasan irbar, d pimpin oleh soeharto, operasi Jayawijaya, persetujuan
newyork agreement 62 dan pepera 69.
Jadi dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan pemahaman membaca
atau reading comprehension sebuah teks, kita bisa menjelajahi suatu
sejarah. Seperti pada teks “don’t use
your data as a pillow” yang ditulis oleh S. Eben Kriksey yang melakukan
penelitian di papua barat Indonesia.
Dari teks ini kita bisa mendapatkan banyak data-data permasalahan dan sejarah
papua masa lalu dan juga dapat membantu kita untuk menjadi pembaca yang
memiliki pemahaman yang tinggi. Sebuah
informasi bisa dikatakan menjadi sebuah data jika dilakukan dengan penelitian
(research), seperti yang telah dilakukan oleh S. Eben Kriksey.
Sebagai seorang
pembaca saya menyadari bahwa masih banyak memiliki kekurangan dalam memahami
sebuah bacaan contohnya pada teks ini, diantaranya: Banyak vocab yang asing dan tidak baru
didengar sehingga sulit untuk dipahami, kurang bisa mengambil kesimpulan dari
suatu teks, kurangnya penguasaan kosa kata sehingga menyulitkan untuk mengambil
pemahaman.
Reference:
Lehtonen, Mikko. 2000. The
Cultural Analysis of Texts. London. Sage Publication Ltd.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar